
Masa remaja, yang terjadi pada usia 13-18 tahun merupakan salah satu masa muda yang menarik dan unik bagi kehidupan manusia karena di masa itu akan begitu banyak cerita kehidupan yang akan mempengaruhi masa depan seorang manusia. Secara perkembangan psikis, anak remaja (SMP & SMA) akan memiliki rasa ingin tahu dan keinginan yang besar untuk menunjukkan jati diri & mengatur dirinya sendiri, lebih dari pada saat usia sekolah dasar.
Mereka memiliki kepercayaan diri (self confidence) dan harga diri (self esteem) secara pribadi dalam menata keinginan serta arah hidupnya. Hal ini tentu adalah hal yang baik, namun perlu disadari bahwa mereka belum cukup matang untuk mengambil sebuah keputusan, apalagi yang bersifat krusial dan penting. Anak-anak remaja cenderung mengambil keputusan secara emosional atau berpikiran dengan sederhana, artinya apa yang mereka akan putuskan dalam tindakan, sering kali belum dipikirkan dengan matang dan tidak melihat berbagai sisi dengan teliti serta tidak diimbangi dengan pertimbangan tentang akibat tindakan tersebut. Hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya pengalaman hidup dan pengetahuan sehingga seringkali timbul dampak negatif bagi kehidupan mereka.
Dalam tulisan kali ini, saya ingin mengajak orangtua untuk bijaksana dalam menghadapi anak remaja (Usia SMP & SMA) yang sedang jatuh cinta. Sebagai orangtua pada masa kini, kita harus lebih berhati-hati dalam berkata dan bertindak ketika mengetahui anak remaja kita sedang jatuh cinta.
Secara pribadi, saya memiliki prinsip dan pandangan bahwa anak remaja, terutama usia SMP belum saatnya untuk berpacaran, namun kenyataan saat ini, sudah banyak sekali anak SMP yang sudah berpacaran.
Secara pribadi, saya memiliki prinsip dan pandangan bahwa anak remaja, terutama usia SMP belum saatnya untuk berpacaran, namun kenyataan saat ini, sudah banyak sekali anak SMP yang sudah berpacaran.
Untuk membaca lengkap artikel ini, anda dapat klik ke judul di atas, "Menghadapi anak remaja yang sedang jatuh cinta" atau klik Read More di bawah ini ...........