Friday, April 27, 2018

Apakah PR (Pekerjaan Rumah) diperlukan bagi siswa?

APAKAH PR (Pekerjaan Rumah) DIPERLUKAN BAGI SISWA ?


"Saya sungguh tidak tahan lagi. Masak anak saya diberikan PR menulis berlembar-lembar. Apakah gurunya tidak mengerti bahwa ia masih anak kelas 1 SD? Untuk apa seorang anak kelas 1 SD diberikan PR yang begitu banyak?" Demikian ungkapan seorang ibu yang menyekolahkan anaknya di salah satu sekolah favorit tempat ia tinggal. Melihat wajahnya yang menahan amarah, saya segera mengambilkan segelas air minum kemasan dengan harapan dapat menenangkan dirinya terlebih dahulu. Dengan agak terburu-buru, ia meneguk air minum yang saya berikan di depannya sambil melanjutkan kalimatnya, " Itulah sebabnya, saya ingin memindahkan anak saya untuk sekolah di tempat yang baru. Bapak bisa bayangkan, karena PR yang begitu banyak, dan semua PR tersebut harus dikumpulkan dalam waktu yang berdekatan, maka muka anak saya sungguh kasihan. Saya tahu ia kelelahan, terkadang tidak punya kesempatan untuk tidur siang, dan karena PR-PR itu, saya harus memberikan les pelajaran tambahan."
Sejenak, saya terdiam dan membiarkan ia menenangkan dirinya terlebih dahulu. Setelah nafasnya agak teratur, maka saya baru bisa berdiskusi dengannya mengenai PR. 
Saya yakin, apa yang dialami oleh ibu tersebut bukanlah hal yang asing bagi kita sebagai orangtua. Pengalaman berurusan dengan PR anak kita yang diberikan oleh guru di sekolah bukanlah pengalaman yang susah ditemukan dalam kehidupan keluarga. Persoalan yang ingin dicermati dan dipikirkan kembali adalah apakah PR itu memberikan manfaat positif atau justru mendatangkan akibat negatif bagi anak kita? Adakah fungsi dan peran PR tersebut bagi anak kita?

Untuk membaca lengkap artikel ini, anda dapat klik ke judul di atas, "Apakah PR (Pekerjaan Rumah) diperlukan bagi siswa? atau klik Read More di bawah ini.......

Pekerjaan Rumah (PR) merupakan salah satu instrumen penilai dan pendalaman/pengulangan/evaluasi materi yang telah diajarkan dalam proses belajar mengajar, sehingga melalui PR, guru dapat menilai apakah tujuan dan ketuntasan suatu materi tercapai atau tidak. PR juga berfungsi membantu anak untuk mengingat dan melakukan pengulangan/pengayaan terhadap materi yang telah diajarkan di ruang kelas. Fungsi dan peranan utama PR bukan hanya dimaksudkan sebagai instrumen penilaian guru, baik untuk memperbaiki atau menaikkan nilai hasil belajar anak, atau PR dijadikan sebagai sarana remedial, PR hendaknya dipandang sebagai suatu media pengajaran bagi anak untuk lebih mandiri, mengembangkan ketekunan dan kecintaan akan pelajaran, dan mendorong anak untuk memiliki kebiasaan belajar. Melalui pemberian PR, diharapkan terbentuk pembiasaan diri yang menuntut keinginan untuk mencari tahu lebih lagi mengenai suatu pengetahuan. Dengan perkataan lain, PR yang diberikan dapat menolong anak memiliki semangat dan kebiasaan untuk memperkaya pengetahuannya serta mampu menemukan pengalaman ataupun sudut tinjau yang baru dan memberikan manfaat pengembangan pengetahuannya.


Sebab itu, guru dan orangtua harus mampu melihat, bahwa PR itu berguna apabila diberikan secara proporsional (sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pengetahuan anak) dan mendatangkan manfaat pengayaan dan pendalaman materi pembelajaran. Kebiasaan mengerjakan PR juga melahirkan karakter tanggung jawab bagi sang anak. Bila PR diberikan dalam konteks demikian, maka seharusnya orangtua tidak memiliki alasan keberatan akan PR tersebut. Orangtua justru harus mendukung sepenuhnya agar anak menjadi semakin mandiri dan mencintai pelajaran yang berguna bagi kehidupannya.
Seorang guru juga harus memahami keadaan dan konteks muridnya ketika ia memutuskan perlu memberikan PR bagi mereka. Satu hal yang harus selalu diingat, bila anak memang tidak perlu diberikan PR, maka guru tidak perlu memaksakan kehendaknya dengan tetap memberikan PR.
Ketidakmampuan seorang guru untuk melihat hal-hal demikian justru akan menghasilkan kegagalan tujuan pemberian PR bagi seorang murid.
Sebab itu, bagi kita yang berstatus seorang murid : SELAMAT MENIKMATI MENGERJAKAN PR. 
Bagi kita yang berstatus orangtua : SELAMAT MENDAMPINGI & MEMBERIKAN DUKUNGAN BAGI ANAK.
Bagi kita yang berstatus guru : 
SELAMAT MEMBERIKAN PR YANG DIPERLUKAN.